Rabu, 21 November 2012

Childish day

Sepertinya hari ini aku dan teman-temanku benar-benar merindukan masa kecil kami. Hari ini jelas ku lihat keriangan teman-teman ku di kelas. Umur kami sudah lebih dari umur yang menurut banyak orang adalah gerbang kedewasaan (baca: kebebasan) dimulai, tapi tingkah laku aku dan teman-teman ku hari ini terasa berbeda. Tawa lepas dan tingkah laku konyol layaknya adik-adik tingkat sekolah menengah hari ini menghiasi ruangan kelasku. Sepertinya mereka sedang merasakan hal yang sama seperti ku. Mereka rindu dengan kelapangan hati dan beban hidup yang belum sampai akal mereka. Aku tau inilah konsekuensi bertambahnya umur. Yang aku lihat dan rasakan, most of people think that "the more you get older the more you get freedom" . Ya mungkin hal itu berlaku bagi kebanyakan orang. Tapi satu hal yang sering luput dari ingatan kita. "Bertambahnya umur bukan hanya berarti kau akan lebih bebas dalam menentukan pilihan di hidupmu, bertambahnya umur berati akan menambah tanggung jawab yang lebih besar lagi terhadap kehidupan yang akan kau jalani."
Semakin tua dirimu, semakin banyak tuntutan-tuntutan dari hidup yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya oleh mu. Dan bagaimanapun kau harus terima bahwa suatu saat kau harus keluar dari zona nyaman mu.

Now I really missed my comfort zone when I was in school. I don't need to think about how to earn money to live my life, I don't need to worry about financial, I don't need to crying over someone, I don't need to be alone to realize that I was silly. And even I don't need to give a damn with love. I don't have to deal with it. But now I realize, I have to live my life instead of crying over and thinking over all day long. Remember, life is sucks when you think so, but it wouldn't be so if you don't so. See? 

Selasa, 20 November 2012 

Senin, 19 November 2012

Childhood

When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've cone so far
To be right where you are 
How old is your soul

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differencess they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend 
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not 
And who I am.

I won't give up - Jason Mraz

Selamat sore Tuhan ku yang Maha Sempurna
Sesempurna sore yang syahdu ini, dengan hujan diluar sana dan lantunan lagu dari Jason Mraz itu. Ah dibalik syahdu ternyata ada rindu.
Rindu bermain hujan di tanah lapang selapang hati ku saat dulu kecil, hati yang lapang tanpa beban. Hati yang tenang tanpa harus memikirkan sesal pernah menginginkan orang sebegitu dalam, gelak tawa yang begitu lepas tanpa harus berpura-pura bahagia, merindukan tangis yang keluar hanya karena kehilangan sebuah permen.

Waktu berjalan, tidak mungkin ku hentikan. Banyak penyesalan yang harus jadi pembelajaran. Percayalah kawan, dibalik setiap perjuangan ini sudah menanti kebahagiaan yang bahkan mungkin belum pernah kau bayangkan.

Minggu, 18 November 2012

antara mimpi dan kenyataan

Subuh nan dingin di kamar hijau ku nan damai..

Selamat pagi Tuhan, selamat pagi mimpi-mimpi indah. Pagi ini aku terbangun karena bunyi alarm ku, tapi jujur bukan hanya karna itu saja. Sejujurnya hal ini yang sering sekali ku lakukan bahkan hampir setiap bangun tidur, mengintainya dari handphone ku. Tunggu, aku bilang tadi mimpi indah? Sepertinya bukan.....
Baiklah kawan, apa yang terpikirkan oleh mu ketika kau memimpikan seseorang? Apakah kau mengira ia yang merindukan mu atau kau yang malah merindukan ia sampai-sampai kau tak kuasa untuk mengatur pikiran mu sedemikan rupa? Mungkin saat kau membaca sampai kalimat ini kau mengira aku sudah memimpikan orang yang sama di setiap senyum dan tangis ku dua tahun belakangan ini. Iya kamu benar. 
Lalu apa yang mungkin kamu lakukan ketika kamu menemukan kenyataan di pagi yang suci ini bahwa orang yang tadi malam bertemu kau di mimpi itu kini sedang hanyut dalam bahagia nya bersama pengganti mu?
Baiklah, ini menusuk. Tapi dimana air mata ku? Mungkinkah aku mati rasa? Ah aku belum cukup kuat untuk mendeklarasikan rasa yang bercampur aduk ini. Tapi sungguh air mata ku kering. Hanya saja aku sulit memjamkan mata karena setiap saat mata ini tertutup, bercampur aduk semua antara mimpi tadi malam dengan kenyataan pagi ini. 
Tapi tuhan, terimakasih atas segala rasa pagi ini. Terimakasih atas nafas dan kekuatan yang Kau berikan kepada ku untuk tetap tersenyum.

Jakarta, 14 November 2012