Minggu, 18 November 2012

antara mimpi dan kenyataan

Subuh nan dingin di kamar hijau ku nan damai..

Selamat pagi Tuhan, selamat pagi mimpi-mimpi indah. Pagi ini aku terbangun karena bunyi alarm ku, tapi jujur bukan hanya karna itu saja. Sejujurnya hal ini yang sering sekali ku lakukan bahkan hampir setiap bangun tidur, mengintainya dari handphone ku. Tunggu, aku bilang tadi mimpi indah? Sepertinya bukan.....
Baiklah kawan, apa yang terpikirkan oleh mu ketika kau memimpikan seseorang? Apakah kau mengira ia yang merindukan mu atau kau yang malah merindukan ia sampai-sampai kau tak kuasa untuk mengatur pikiran mu sedemikan rupa? Mungkin saat kau membaca sampai kalimat ini kau mengira aku sudah memimpikan orang yang sama di setiap senyum dan tangis ku dua tahun belakangan ini. Iya kamu benar. 
Lalu apa yang mungkin kamu lakukan ketika kamu menemukan kenyataan di pagi yang suci ini bahwa orang yang tadi malam bertemu kau di mimpi itu kini sedang hanyut dalam bahagia nya bersama pengganti mu?
Baiklah, ini menusuk. Tapi dimana air mata ku? Mungkinkah aku mati rasa? Ah aku belum cukup kuat untuk mendeklarasikan rasa yang bercampur aduk ini. Tapi sungguh air mata ku kering. Hanya saja aku sulit memjamkan mata karena setiap saat mata ini tertutup, bercampur aduk semua antara mimpi tadi malam dengan kenyataan pagi ini. 
Tapi tuhan, terimakasih atas segala rasa pagi ini. Terimakasih atas nafas dan kekuatan yang Kau berikan kepada ku untuk tetap tersenyum.

Jakarta, 14 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar